PERKEMBANGAN TRANSFORMASI DIGITAL DI BIDANG MUSIK
Tugas Kelompok Transformasi Digital
Dosen Pengampu: Bonita Desitiana, M.Pd
Nama Anggota
1. Hesya Yobel
2. Siti Hajar
3. Laurend Christopher
4. Agnesio Killip Adjang Goro
5. Herlan Yosepo Urat Sagala
Transformasi digital adalah proses dari teknologi yang lebih besar. Dimana berubahannya setiap saat berubah pesat menjadi baik dan meningkat dan dirasakan oleh semua manusia, berdampak positif bagi manusia karena bisa membantu kegiatan sehari-hari, disamping dampak positif juga memunculkan dampak negatif. Adanya perkembangan transformasi digital tentunya memajukan teknologi dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan teknologi adalah aspek seni dan budaya. Lebih spesifiknya lagi, adalah musik
Teknologi dan musik saat ini merupakan hal yang bisa dikaitkan satu sama lain, perkembangan teknologi juga berpengaruh pada perkembangan musik.
Bagaimana musik bisa diterima oleh masyarakat?
Bagaimana musik bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat?
Pada awalnya orang-orang hanya bisa mendengarkan atau menyaksikan penampilan musik hanya secara langsung, tidak melalui rekaman atau media apapun. Pada abad 19, di Amerika orang-orang lebih mengenal penulis lagu, daripada orang atau seniman musik yang membawakannya. Jadi pada masa itu, orang-orang lebih memilih untuk membeli notasi musik atau lirik. Lalu, untuk dapat mereproduksi musik agar bias dikonsumsi oleh masyarakat luas, diciptakanlah musik box dan Nickelodeon. Nickelodeon adalah sejenis kotak musik, atau permainan piano yang dioperasikan dengan koin. Thomas Edison pertama kali mengembangkan perekam dan pemutar ulang suara, atau phonograph ini, ia membayangkan menggunakan suatu perangkat untuk merekam, atau yang cara kerjanya seperti mesin penjawab telepon, tapi dengan penggunaan utamanya adalah sebagai hiburan musikal. Dari situlah orang-orang bisa mendengar musik secara berulang-ulang.
Di era teknologi sekarang ini media sosial muncul dan berperan sebagai medium yang mempermudahkan manusia untuk mengakses segala informasi Akses kita ke dalam dunia musik semakin mudah sejak dikembangkannya beberapa media sosial yang berisi konten-konten tentang musik. Karena perkembangan ini, masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengetahui perkembangan musik terbaru. Jenis musik apa yang sedang menjadi tren saat ini. Siapa musisi yang paling digemari orang banyak saat ini. Kita juga bisa mengetahui video-video musik terbaru, dan lagu-lagu yang sebentar lagi akan dirilis ke publik. Jadi perkembangan teknologi sangat berpengaruh kepada seni budaya khususnya di bidang musik, dengan adalah teknologi yang memadai para musisi dan seniman bisa dengan bebas berkarya dan berkembang dan dikenal banyak orang dengan media bantu.
Dampak-dampak yang terjadi karena Transformasi Digital
1. Konsumen tidak lagi membeli musik, karena bagi milenial musik itu GRATIS
Bagi mereka yang berkecimpung di industri musik dan berpikiran konvensional pasti akan protes. Lalu bagaimana kami akan hidup? Dari mana musisi bisa menghasilkan uang, sehingga bisa melanjutkan berkarya? Kalau konsumen tidak mau membayar untuk membeli musik?
Milenial memang tidak pernah menganggap mengunduh music sebagai pembajakan, dan music seharusnya gratis. Ini saya kutip dari buku Grown Up Digital karya Don Tapscott. Lalu bagaimana artis mendapatkan uang? Bagi milenial mereka tidak mau membeli music, tapi bila menyukai band atau artis tertentu maka mereka mau membeli merchandise, tiket konser dll yang dijual oleh artis tersebut. Ini yang sudah diterapkan oleh artis-artis Korea dan JKT 48.
Artis Korea sengaja membiarkan musiknya diunduh, dan videonya ditaruh di Youtube. Lalu mereka membangun komunitas fans yang loyal, sehingga mau membeli aneka macam merchandise yang bisa dikoleksi, dan membuat tur konser yang selalu habis terjual.
2. Konsumen lebih suka streaming musik dibanding mengunduh
Era digital juga membuat perubahan yang sangat cepat, bagaimana konsumen menikmati musik, seiring dengan koneksi internet yang semakin kencang. Saat ini konsumen tidak lagi mengunduh lagu, tapi mereka lebih memilih streaming musik. Itu sebabnya aplikasi musik semacam Deezer, Spotify dll menjadi sangat popular.
Konsumen tidak perlu menyimpan music di handphone atau laptop mereka bisa mendengarkan musik melalui streaming sesuai dengan mood mereka saat itu, memilih dari jutaan lagu dan play list yang disediakan oleh aplikasi musik.
3. Musisi Tak Lagi Bergantung Pada Selera Label Besar
Dulu musisi sangat bergantung pada label besar seperti Aquarius dan Sony BMG untuk rekaman dan merilis lagu. Pertama karena biayanya sangat mahal, kedua butuh dana yang sangat besar untuk melakukan distribusi serta promosi sebuah lagu.
Saat ini karena teknologi digital semua menjadi lebih mudah dan murah, mulai dari proses rekaman, distribusi lagu hingga promosi bisa dilakukan dengan biaya sangat murah, dan bisa dilakukan sendiri.
Misalnya untuk mendistribusikan lagu di digital misalnya ke iTunes, Google Music, Spotify, Deezer dll mereka hanya perlu berhubungan ke satu agency music yang khusus dibidang ini seperti Tunecore. Biaya mendistribusikan musik di Tunecore juga terbilang sangat murah 10 dollar selama satu tahun. Mereka nanti akan mengelola sampai dengan royalty dari lagunya.
Promosi lagunya mereka bisa menggunakan social media seperti Facebook, Youtube, Instagram atau social media khusus untuk musik seperti soundcloud.
4. Menyetel Alat Musik Menjadi Lebih Mudah
Di-era digital ini semua hal menjadi mudah tidak terkecuali dalam bidang musik contohnya saja untuk menyetel atau menyelaraskan nada pada sebuah alat musik menjadi lebih lebih mudah dengan bantuan aplikasi digital seperti guitar tunner dan berbagai aplikasi lainnya yg serupa sangat banyak di Playstore, jika dibandingkan dengan dulu penyesuaian nada masih menggunakan garpu tala atau secara manual , jelas diera modern ini dengan bantuan software menjadi lebih cepat , mudah dan efisien.
5. Belajar Musik Menjadi Lebih Mudah
Untuk diera modern, belajar musik pun menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi seperti youtube, aplikasi piano, gitar dll.
Dosen Pengampu: Bonita Desitiana, M.Pd
Nama Anggota
1. Hesya Yobel
2. Siti Hajar
3. Laurend Christopher
4. Agnesio Killip Adjang Goro
5. Herlan Yosepo Urat Sagala
Transformasi digital adalah proses dari teknologi yang lebih besar. Dimana berubahannya setiap saat berubah pesat menjadi baik dan meningkat dan dirasakan oleh semua manusia, berdampak positif bagi manusia karena bisa membantu kegiatan sehari-hari, disamping dampak positif juga memunculkan dampak negatif. Adanya perkembangan transformasi digital tentunya memajukan teknologi dan ilmu pengetahuan di berbagai bidang, Salah satu aspek yang terkena efek perkembangan teknologi adalah aspek seni dan budaya. Lebih spesifiknya lagi, adalah musik
Teknologi dan musik saat ini merupakan hal yang bisa dikaitkan satu sama lain, perkembangan teknologi juga berpengaruh pada perkembangan musik.
Bagaimana musik bisa diterima oleh masyarakat?
Bagaimana musik bisa dengan mudah dikenal oleh masyarakat?
Pada awalnya orang-orang hanya bisa mendengarkan atau menyaksikan penampilan musik hanya secara langsung, tidak melalui rekaman atau media apapun. Pada abad 19, di Amerika orang-orang lebih mengenal penulis lagu, daripada orang atau seniman musik yang membawakannya. Jadi pada masa itu, orang-orang lebih memilih untuk membeli notasi musik atau lirik. Lalu, untuk dapat mereproduksi musik agar bias dikonsumsi oleh masyarakat luas, diciptakanlah musik box dan Nickelodeon. Nickelodeon adalah sejenis kotak musik, atau permainan piano yang dioperasikan dengan koin. Thomas Edison pertama kali mengembangkan perekam dan pemutar ulang suara, atau phonograph ini, ia membayangkan menggunakan suatu perangkat untuk merekam, atau yang cara kerjanya seperti mesin penjawab telepon, tapi dengan penggunaan utamanya adalah sebagai hiburan musikal. Dari situlah orang-orang bisa mendengar musik secara berulang-ulang.
Di era teknologi sekarang ini media sosial muncul dan berperan sebagai medium yang mempermudahkan manusia untuk mengakses segala informasi Akses kita ke dalam dunia musik semakin mudah sejak dikembangkannya beberapa media sosial yang berisi konten-konten tentang musik. Karena perkembangan ini, masyarakat menjadi lebih mudah untuk mengetahui perkembangan musik terbaru. Jenis musik apa yang sedang menjadi tren saat ini. Siapa musisi yang paling digemari orang banyak saat ini. Kita juga bisa mengetahui video-video musik terbaru, dan lagu-lagu yang sebentar lagi akan dirilis ke publik. Jadi perkembangan teknologi sangat berpengaruh kepada seni budaya khususnya di bidang musik, dengan adalah teknologi yang memadai para musisi dan seniman bisa dengan bebas berkarya dan berkembang dan dikenal banyak orang dengan media bantu.
Dampak-dampak yang terjadi karena Transformasi Digital
1. Konsumen tidak lagi membeli musik, karena bagi milenial musik itu GRATIS
Bagi mereka yang berkecimpung di industri musik dan berpikiran konvensional pasti akan protes. Lalu bagaimana kami akan hidup? Dari mana musisi bisa menghasilkan uang, sehingga bisa melanjutkan berkarya? Kalau konsumen tidak mau membayar untuk membeli musik?
Milenial memang tidak pernah menganggap mengunduh music sebagai pembajakan, dan music seharusnya gratis. Ini saya kutip dari buku Grown Up Digital karya Don Tapscott. Lalu bagaimana artis mendapatkan uang? Bagi milenial mereka tidak mau membeli music, tapi bila menyukai band atau artis tertentu maka mereka mau membeli merchandise, tiket konser dll yang dijual oleh artis tersebut. Ini yang sudah diterapkan oleh artis-artis Korea dan JKT 48.
Artis Korea sengaja membiarkan musiknya diunduh, dan videonya ditaruh di Youtube. Lalu mereka membangun komunitas fans yang loyal, sehingga mau membeli aneka macam merchandise yang bisa dikoleksi, dan membuat tur konser yang selalu habis terjual.
2. Konsumen lebih suka streaming musik dibanding mengunduh
Era digital juga membuat perubahan yang sangat cepat, bagaimana konsumen menikmati musik, seiring dengan koneksi internet yang semakin kencang. Saat ini konsumen tidak lagi mengunduh lagu, tapi mereka lebih memilih streaming musik. Itu sebabnya aplikasi musik semacam Deezer, Spotify dll menjadi sangat popular.
Konsumen tidak perlu menyimpan music di handphone atau laptop mereka bisa mendengarkan musik melalui streaming sesuai dengan mood mereka saat itu, memilih dari jutaan lagu dan play list yang disediakan oleh aplikasi musik.
3. Musisi Tak Lagi Bergantung Pada Selera Label Besar
Dulu musisi sangat bergantung pada label besar seperti Aquarius dan Sony BMG untuk rekaman dan merilis lagu. Pertama karena biayanya sangat mahal, kedua butuh dana yang sangat besar untuk melakukan distribusi serta promosi sebuah lagu.
Saat ini karena teknologi digital semua menjadi lebih mudah dan murah, mulai dari proses rekaman, distribusi lagu hingga promosi bisa dilakukan dengan biaya sangat murah, dan bisa dilakukan sendiri.
Misalnya untuk mendistribusikan lagu di digital misalnya ke iTunes, Google Music, Spotify, Deezer dll mereka hanya perlu berhubungan ke satu agency music yang khusus dibidang ini seperti Tunecore. Biaya mendistribusikan musik di Tunecore juga terbilang sangat murah 10 dollar selama satu tahun. Mereka nanti akan mengelola sampai dengan royalty dari lagunya.
Promosi lagunya mereka bisa menggunakan social media seperti Facebook, Youtube, Instagram atau social media khusus untuk musik seperti soundcloud.
4. Menyetel Alat Musik Menjadi Lebih Mudah
Di-era digital ini semua hal menjadi mudah tidak terkecuali dalam bidang musik contohnya saja untuk menyetel atau menyelaraskan nada pada sebuah alat musik menjadi lebih lebih mudah dengan bantuan aplikasi digital seperti guitar tunner dan berbagai aplikasi lainnya yg serupa sangat banyak di Playstore, jika dibandingkan dengan dulu penyesuaian nada masih menggunakan garpu tala atau secara manual , jelas diera modern ini dengan bantuan software menjadi lebih cepat , mudah dan efisien.
5. Belajar Musik Menjadi Lebih Mudah
Untuk diera modern, belajar musik pun menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi seperti youtube, aplikasi piano, gitar dll.
Komentar
Posting Komentar